Saturday, March 3, 2012

REPARASI TULANG


Tulang memeng kuat, tetapi bukan berarti tulang tidak dapat rusak. Bagi yang pernah mengalami trauma dan merasakan sakit akibat patah tulang akan merasa ciut ketika ingat kembali pada awal mulai terjadinya. Suara bunyi retak tulang atau patah dan serangan rasa sakit seolah mengembalikan rasa sakit.
Di dalam ruang darurat, para ahli medis merwat tulang yang rusak dan membuat tulang tulang tersebut tidak bergerak sehingga tetap pada posisinya. Untuk itu, para ahli medis biasa menggunakan alat bernama gips atau plat logam. Selama masa istirahat, didalam tubuh terjadi proses penyembuhan dengan sendirinya ssecaraa sistematis. Proses tersebut berlangsung secara bertahap,misalnya tahap penyatuan dan tahap penguratan tulang. Proses penyembuhan ini biasa berlangsung selama lebih kurang enam minggu.
Proses penyembuhan dimulai ketika daerah terjadinya patah tulang diselaputi oleh gumpalan darah yang berasal dari pecahnya pembuluh darah. Proses demikian dikenal dngan istilah hematoma. Sel-sel fagositik dan osteoklas di dalam darah akan mermbak dan melarutkan sel-sel yang hancur dan pecahan-pecahan tulang. Osteoblas bersama dengan sel-sel pembentuk kartilago mengeluarkan sekret kalus, yaitu semacam masa berpori dari tulang dan kartilago yang mengelilingi daerah terjadinya patah tulang.
Selanjuntnya, kalus menempati semua tempat yang dihuni oleh gumpalan darah. Disini, proses pengubahan bentuk tulang segera dimulai. Nutrisi diperoleh melalui pembuluh darah, osteoklas merombak kartilago, dan osteoblas membentuk tulang-tulang baru. Terakhir, osteoklas akan menghancurkan sisa-sisa tulang yang berlebihan dan mengembalikan bentuk tulang ke keadaan semula.